GARAM DARI ASAM KUAT DAN BASA LEMAH
M
|
asalah
Garam telah lama dikenal dan digunakan oleh masyarakat luas. Garam di dalam
kimia Di dalam kehidupan sehari-hari, garam dikenal sebagai bumbu masak yang
memberi rasa asin pada masakan. Sementara itu, di dalam konsep kimia, garam
merupakan senyawa ion yang terbentuk dari penggabungan ion negatif sisa asam
dengan ion positif sisa basa. Karena merupakan gabungan dari ion-ion sisa asam
dan sisa basa, maka garam umumnya berbentuk larutan. Dalam konsep kimia, dikenal
tiga jenis garam yaitu: 1. Garam yang bersifat netral, berasal dari asam kuat
dan basa kuat. 2. Garam yang bersifat asam, berasal dari asam kuat dan basa
lemah. 3. Garam yang bersifat basa, berasal dari asam lemah dan basa kuat.
Selain itu, juga terdapat garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah.
Hidrolisis
garam Berdasarkan reaksi hidrolisis, yaitu reaksi zat dengan air, garam-garam
bila direaksikan dengan air akan menghasilkan beberapa zat. Hidrolisis garam
yang bersifat asam akan menghasilkan ion H3O+ yang bersifat asam. Sementara
hidrolisis garam yang bersifat basa akan menghasilkan ion OH- yang bersifat
basa. Hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat apapun. Garam dapur yang
telah banyak dikenal juga merupakan senyawa ion dengan rumus kimia NaCl. Bentuk
padat garam ini diperoleh melalui proses kristalisasi. Garam ini berasal dari
asam kuat HCl dan basa kuat NaOH, sehingga termasuk garam netral. Karena
hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat apapun, maka garam ini (NaCl)
bisa dikonsumsi karena tidak mengubah keseimbangan asam basa di dalam tubuh.
Perbedaan larutan yang bersifat asam dan basa:
Asam
Asam adalah zat yang
memiliki konsentrasi tinggi ion H +. Istilah ini berasal dari istilah Latin
acidus / acēre berarti asam. Asam memiliki pH antara 1 dan 7. Umumnya, asam
dapat diidentifikasi sebagai mencicipi asam, bereaksi dengan logam seperti
kalsium, dan basa seperti natrium karbonat. Secara tradisional, asam adalah
senyawa kimia yang, ketika dilarutkan dalam air, memberikan solusi dengan
aktivitas ion hidrogen lebih besar daripada di air murni. Bahan kimia atau zat
memiliki properti dari asam dikatakan asam.
Basa
Basa adalah zat dengan
konsentrasi tinggi ion OH-. Basa memiliki pH antara 8 dan 14. Sebuah basis
larut disebut sebagai alkali jika mengandung dan melepaskan ion hidroksida
(OH-) kuantitatif. Sebuah dasar yang kuat adalah dasar yang menghidrolisis
benar, meningkatkan pH larutan terhadap 14. basis Konsentrat, seperti asam
pekat, serangan jaringan hidup dan menyebabkan luka bakar yang serius.
Larutan
garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah ini bersifat ASAM. Sebagai
contoh adalah NH4Cl, garam ini terbentuk dari hasil reaksi netralisasi antara
NH3 dan HCl dan didalam air terionisasi sempurna menghasilkan ion NH4+
dan Cl–
NH3
(aq) + HCl (aq) → NH4Cl (aq)
basa
lemah asam kuat asam
NH4Cl
(aq) → NH4+ (aq) + Cl– (aq)
ion
Cl– berasal dari asam kuat, merupakan Bronsted-Lowry lemah sehingga
tidak bereaksi dengan air (tidak mampu menarik ion H+), sedangkan
ion NH4+ berasal dari basa lemah, jadi merupakan asam
Bronsted-Lowry kuat sehingga dapat bereaksi dengan air (terhidrolisis) atau
memberikan ion H+ kepada air.
NH4+
(aq) + H2O (l) ↔ NH3 (aq)
+ H3O+ (l)
karena
ion NH4+ dapat memberikan dapat memberikan ion H+
kepada air maka larutan menjadi bersifat ASAM dan diketahui harga Ka (konstanta
ionisasi asam) dari kesetimbangan diatas adalah 5,6 x 10-10.
REAKSI
HIDROLISIS LARUTAN GARAM
I. Tujuan : Mengelompokkan larutan garam yang bersifat asam, basa dan
netral
II. Alat dan Bahan :
- Pelat Tetes (1)
- Pipet Tetes (1)
- Kertas Lakmus Merah
- Kertas Lakmus Biru
- Larutan yang diuji sesuai tabel
III. Cara Kerja :
- Letakkan sepotong kertas kecil kertas Lakmus Merah kedalam ke 6 cekungan pelat tetes.
- Teteskan berturut-turut larutan 1,2,3 sampai 6 sesuai tabel kedalam cekungan pelat yang berisi kertas Lakmus Merah.
- Amati perubahan yang terjadi pada setiap kertas Lakmus Merah dan catat hasil pengamatan pada kolom tabel yang tersedia.
- Ulangi langkah kedua pada Lakmus Biru
- Ulangi langkah ketiga, catat pada kolom tabel yang tersedia
No.
|
Cairan
yang
Diuji/diteskan
|
Perubahan
Warna
|
Sifat
|
|
Lakmus
Merah
|
Lakmus
Biru
|
|||
1
|
KCl
|
Tetap
|
Tetap
|
Netral
|
2
|
NH4Cl
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
3
|
CH3COONa
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
4
|
Na2SO4
|
Tetap
|
Tetap
|
Netral
|
5
|
Pb(NO3)2
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
6
|
Na2CO3
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
http://library.uny.ac.id/sirkulasi/