Selasa, 20 Agustus 2019

garam asam kuat dan basa lemah


GARAM DARI ASAM KUAT DAN BASA LEMAH

M
asalah Garam telah lama dikenal dan digunakan oleh masyarakat luas. Garam di dalam kimia Di dalam kehidupan sehari-hari, garam dikenal sebagai bumbu masak yang memberi rasa asin pada masakan. Sementara itu, di dalam konsep kimia, garam merupakan senyawa ion yang terbentuk dari penggabungan ion negatif sisa asam dengan ion positif sisa basa. Karena merupakan gabungan dari ion-ion sisa asam dan sisa basa, maka garam umumnya berbentuk larutan. Dalam konsep kimia, dikenal tiga jenis garam yaitu: 1. Garam yang bersifat netral, berasal dari asam kuat dan basa kuat. 2. Garam yang bersifat asam, berasal dari asam kuat dan basa lemah. 3. Garam yang bersifat basa, berasal dari asam lemah dan basa kuat. Selain itu, juga terdapat garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah.
Hidrolisis garam Berdasarkan reaksi hidrolisis, yaitu reaksi zat dengan air, garam-garam bila direaksikan dengan air akan menghasilkan beberapa zat. Hidrolisis garam yang bersifat asam akan menghasilkan ion H3O+ yang bersifat asam. Sementara hidrolisis garam yang bersifat basa akan menghasilkan ion OH- yang bersifat basa. Hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat apapun. Garam dapur yang telah banyak dikenal juga merupakan senyawa ion dengan rumus kimia NaCl. Bentuk padat garam ini diperoleh melalui proses kristalisasi. Garam ini berasal dari asam kuat HCl dan basa kuat NaOH, sehingga termasuk garam netral. Karena hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat apapun, maka garam ini (NaCl) bisa dikonsumsi karena tidak mengubah keseimbangan asam basa di dalam tubuh.

Perbedaan larutan yang bersifat asam dan basa:


Asam
Asam adalah zat yang memiliki konsentrasi tinggi ion H +. Istilah ini berasal dari istilah Latin acidus / acēre berarti asam. Asam memiliki pH antara 1 dan 7. Umumnya, asam dapat diidentifikasi sebagai mencicipi asam, bereaksi dengan logam seperti kalsium, dan basa seperti natrium karbonat. Secara tradisional, asam adalah senyawa kimia yang, ketika dilarutkan dalam air, memberikan solusi dengan aktivitas ion hidrogen lebih besar daripada di air murni. Bahan kimia atau zat memiliki properti dari asam dikatakan asam.
Basa
Basa adalah zat dengan konsentrasi tinggi ion OH-. Basa memiliki pH antara 8 dan 14. Sebuah basis larut disebut sebagai alkali jika mengandung dan melepaskan ion hidroksida (OH-) kuantitatif. Sebuah dasar yang kuat adalah dasar yang menghidrolisis benar, meningkatkan pH larutan terhadap 14. basis Konsentrat, seperti asam pekat, serangan jaringan hidup dan menyebabkan luka bakar yang serius.




Larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah ini bersifat ASAM. Sebagai contoh adalah NH4Cl, garam ini terbentuk dari hasil reaksi netralisasi antara NH3 dan HCl dan didalam air terionisasi sempurna menghasilkan ion NH4+ dan Cl
NH3 (aq) + HCl (aq) → NH4Cl (aq)
basa lemah asam kuat asam
NH4Cl (aq) → NH4+ (aq) + Cl (aq)
ion Clberasal dari asam kuat, merupakan Bronsted-Lowry lemah sehingga tidak bereaksi dengan air (tidak mampu menarik ion H+), sedangkan ion NH4+ berasal dari basa lemah, jadi merupakan asam Bronsted-Lowry kuat sehingga dapat bereaksi dengan air (terhidrolisis) atau memberikan ion H+ kepada air.
NH4+ (aq) + H2O (l) ↔ NH3 (aq) + H3O+ (l)
karena ion NH4+ dapat memberikan dapat memberikan ion H+ kepada air maka larutan menjadi bersifat ASAM dan diketahui harga Ka (konstanta ionisasi asam) dari kesetimbangan diatas adalah 5,6 x 10-10.

REAKSI HIDROLISIS LARUTAN GARAM
I. Tujuan : Mengelompokkan larutan garam yang bersifat asam, basa dan netral
II. Alat dan Bahan :
  1. Pelat Tetes (1)
  2. Pipet Tetes (1)
  3. Kertas Lakmus Merah
  4. Kertas Lakmus Biru
  5. Larutan yang diuji sesuai tabel
III. Cara Kerja :
  1. Letakkan sepotong kertas kecil kertas Lakmus Merah kedalam ke 6 cekungan pelat tetes.
  2. Teteskan berturut-turut larutan 1,2,3 sampai 6 sesuai tabel kedalam cekungan pelat yang berisi kertas Lakmus Merah.
  3. Amati perubahan yang terjadi pada setiap kertas Lakmus Merah dan catat hasil pengamatan pada kolom tabel yang tersedia.
  4. Ulangi langkah kedua pada Lakmus Biru
  5. Ulangi langkah ketiga, catat pada kolom tabel yang tersedia

No.
Cairan yang
Diuji/diteskan
Perubahan Warna

Sifat
Lakmus Merah
Lakmus Biru
1
KCl
Tetap
Tetap
Netral
2
NH4Cl
Merah
Merah
Asam
3
CH3COONa
Biru
Biru
Basa
4
Na2SO4
Tetap
Tetap
Netral
5
Pb(NO3)2
Merah
Merah
Asam
6
Na2CO3
Biru
Biru
Basa




http://unity.uny.ac.id/
http://library.uny.ac.id/sirkulasi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar