UJI URIN
·
Tujuan
:
1.
Mengetahui
kandungan urin manusia.
2.
Mengetahui
urin sample normal/tidak.
·
Dasar
Teori :
Proses
yang terjadi didalam ginjal adalah proses pembentukan urin. Proses pembentukan
urin terdiri dari 3 tahap, yaitu filtrasi (proses penyaringan darah),
reabsorbsi (proses penyerpan kembali zat-zat yag masih berguna), dan augmentasi
(proses penambahan zat-zat pada urin sesungguhnya).
·
Alat
dan Bahan :
1.
Sample
urin
2.
Larutan
biuret
3.
Fehling
A & B
4.
Kertas
indikator universal
5.
Tabung
reaksi
6.
Pipet
7.
Pembakar
spiritus
8.
Plat
tetes
9.
Gelas
beker
·
Cara
kerja :
1.
Uji
Protein :
a)
Siapkan
plat tetes, lalu masukkan urine ke dalam plat tetes sedikit saja.
b)
Tambahkan
beberapa tetes larutan biuret lalu biarkan beberapa saat.
c)
Amati
perubahan warnanya, kemudian catatlah hasilnya.
2.
Uji
Glukosa :
a)
Siapkan
tabung reaksi, lalu masukka urin kedalam tabung rekasi.
b)
Tambahkan
beberapa tetes fehling A&B kedalam tabung reaksi tersebut.
c)
Panaskan
tabung reaksi dengan direbus didalam gelas beker yang telah dipanaskan dengan
spiritus,
d)
Amatilah
perubahan warna yan terjadi dan endapan yang terbentuk, kemudian catatlah
hasilnya.
3.
pH
urin.
a)
Siapkan
plat tetes, dan isi sedikit dengan urin.
b)
Masukkan
kertas indikator kedalam urin.
c)
Amatilah
perubahan warna kertas indikator universal.
d)
Cocokanlah
dengan standar pH, lalu catatlah hasilnya.
4. Uji Amilum :
a)
Masukkan urin kedalam tabung reaksi
b)
Tambahkan 5 tetes larutan lugol.
c)
Diamkan selama 5 menit
d)
Amati perubahan warna yang terjadi
e)
Catat hasilnya dalam tabel pengamatan
·
Data
Pengamatan :
No.
|
Pengamatan
|
Keterangan
|
1.
|
Warna urin
|
Oranye kecoklatan
|
2.
|
Bau
|
Amoniak
|
3.
|
pH
|
6
|
4.
|
Kandugan glukosa
|
Abu-abu
|
5.
|
Kandunan amilum
|
Kuning
|
6.
|
Kandungan protein
|
Hijau toska
|
·
Pertanyaan
:
1.
Sebutkan
zat-zat yang terkandung dalam urin normal!
2.
Analisislah
data kelompok kalian, normalkah urin sampel? Jelaskan!
3.
Jelaskan
proses pembentuka urin!
Jawaban :
1.
a.
Zat buangan nitrogen, misalnya urea, asam urat, kreatinin.
b. Benda keton
c. Asam hipurat
d. Toksin
e. Elektrolit meliputi natrium, klorin, kalium, amonium,
sulfat, fosfat, kalsium, magnesium.
2. Normal,
karena pada uji glukosa dan amilum hasilnya negatif sehingga urin sampel tidak
terkena diabetes, dan pada uji protein negatif (-) karena urin yang diperiksa
tidak ada endapan dan tidak terbentuknya cincin putih. Hal ini menunjukkan
bahwa urin yang diperiksa tidak menyatakan adanya protein.
3. Proses pembentukan urin terdiri atas 3 tahap, yaitu;
Filtrasi, Reabsorpsi dan Augmentasi.Urin dibentuk di nefron, yaitu dengan
menyaring darah dan kemudian mengambil kembali ke dalam darah bahan-bahan yang
bermanfaat. Dengan demikian akan tersisa bahan tak berguna, yang nantinya akan
keluar dari nefron dalam bentuk suatu larutan yang disebut urin.
Filtrasi
Filtrasi
adalah proses penyaringan darah yang mengandung zat-zat
sisa metabolisme yang dapat menjadi racun bagi tubuh. Filtrasi terjadi di glomerulus
yang ada di badan malpighi. Hasil dari filtrasi di
glomerulus, menuju kapsula bowman dan dihasilkan urin primer. Urin primer terdiri dari: air, gula, asam amino, garam/ion
anorganik, urea
Reabsorpsi
Reabsorpsi
terjadi di tubulus kontortus proksimal yang nantinya akan menghasilkan urin
sekunder. Urin primer yang terkumpul di kapasula Bowman masuk ke dalam tubulus
kontortus proksimal dan terjadi reabsorpsi. Pada proses ini terjadi proses
penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna bagi tubuh oleh dinding tubulus,
lalu masuk ke pembuluh darah yang mengelilingi tubulus. Zat-zat yang diserap kembali oleh darah antara lain: glukosa, asam
amino, dan ion-ion anorganik (Na+, Ka+, Ca2+, Cl-, HCO3-, HPO43-, SO43-)
Hasil dari reabsorpsi urin primer adalah urin sekunder yang
mengandung sisa limbah nitrogen dan urea. Urin sekunder masuk ke lengkung
henle. Pada tahap ini terjadi osmosis air di lengkung henle desenden sehingga
volume urin sekunder berkurang dan menjadi pekat. Ketika urin sekunder mencapai
lengkung henle asenden, garam Na+ dipompa keluar dari tubulus, sehingga urin
menjadi lebih pekat dan volume urin tetap.
Augmentasi
Dari
lengkung henle asenden, urin sekunder akan masuk ke tubulus distal untuk masuk
tahap augmentasi (pengumpulan zat-zat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh). Zat sisa yang dikeluarkan oleh
pembuluh kapiler adalah ion hidrogen (H+), ion kalium (K+), NH3 dan kreatinin.
Pengeluaran ion H+ ini membantu menjaga pH yang tetap dalam darah. Selama melewati tubulus distal, urin banyak kehilangan air
sehingga konsentrasi urin makin pekat. Selanjutnya urin memasuki
pelvis renalis dan menuju ureter, kemudian dialirkan ke vesica urinaria, untuk
ditampung sementara waktu. Pengeluaran urin diatur oelh otot-otot sfingter.
Kandung kemih hanya mampu menampung kurang lebih 300 ml.
·
Kesimpulan :
1.
Urine yang
ditetesi fehling A dan B lalu dididihkan mengalami perubahan warna menjadi
abu-abu menunjukkan bahwa urine tersebut tidak mengandung glukosa.
2.
Urine yang
dibaui menimbulkan bau pesing menunjukkan bahwa urine tersebut mengandung amoniak.
3.
Urine yang
ditetesi larutan biuret dan mengalami perubahan warna menjadi hijau toska menunjukkan
bahwa urine tersebut tidak mengandung protein.
4. Urine yang ditetesi larutan AgNO3 menghasilkan
endapan putih. Hal ini menunjukkan bahwa urine tersebut mengandung khlor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar